Saturday 23 July 2011

The Taming of The Duke


Judul : The Taming Of The Duke (Essex Sisters #3)
Penulis : Eloisa James
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Resensi :
Setelah setahun berlalu, Imogen memutuskan masa berkabungnya sudah berakhir. Saatnya memanfaatkan statusnya sebagai janda muda sebaik-baiknya. Bagaimanapun, status baru itu memberinya kesempatan untuk memiliki cicisbeo---kekasih gelap. Maka Imogen pun mulai memilih targetnya.

Rafe merasa geli dengan ulah Imogen, dan sangat senang mendengar Imogen gagal mendekati Mayne. Tapi ketika bekas anak perwaliannya itu mulai menggoda Gabe, adik haram Rafe, rasa geli Rafe berubah jadi cemburu.

Tidak, kali ini Rafe memutuskan tidak akan kehilangan Imogen lagi. Ia bertekad mendapatkan Imogen. Rafe pun menyamar sebagai Gabe, dan mengalami saat-saat menyenangkan bersama Imogen. Tapi penyamarannya berbalik menjadi senjata makan tuan. Karena ketika Imogen berkata, "Aku mencintaimu", Rafe jadi tidak yakin siapa yang dimaksud wanita itu, Gabe atau Rafe?


Seperti yang pernah gue bilang, gue sangat menanti-nantikan baca buku ini setelah membaca dua buku sebelumnya : Much Ado About You dan Kiss Me, Annabel. 

Menurut gue, ceritanya sih lebih bagus dari dua buku sebelumnya. Kenapa? Karena dari awal gue tertarik membaca soal Imogen yang keras kepala, menyebalkan, dan penuh dengki. Lagipula prianya itu tukang mabok dan digambarkan berperut gendut.

Ini satu-satunya buku yang bisa bikin dua orang kurang menarik menjadi tokoh utama yang sangat gue suka. Imogen di buku satu adalah si keras kepala dan penuh dengki. Di buku kedua dia marah karena suaminya meninggal jadi dia ingin membuat skandal dan jadi liar. Di buku ketiga ini dia bertambah dewasa dan ternyata dia sadar kalau dirinya bukan tipe orang yang ingin tidur sembarangan dan membuat afair.

Rafe pemabuk dari awal sudah gue suka. Dia cukup lucu karena sangat berantakan dan canggung dalam menjadi wali. Dia digambarkan tidak cocok sebagai duke tapi juga punya aura kasar.

Nah, di buku ini dia berhenti minum. Berubahlah jadi ganteng karena perutnya ga buncit lagi dan jadi lebih kurus.

Rafe sudah tertarik pada Imogen sejak buku satu di mana ditunjukkan kalo dia benci sama Draven Maitland yang merupakan sasaran cinta Imogen. Di buku ini gue suka banget sama dia yang bisa memahami perasaan Imogen dan menerima gadis itu sepenuh hati. Sayangnya dia tidak terlalu punya percaya diri karena selama ini Imogen selalu mengejeknya sebagai pemabuk tak bertanggung jawab. Jadi, dia menggunakan penyamaran sebagai adik haramnya yang cukup mirip dengannya.

Sepanjang buku terlihat kalau Imogen jatuh cinta pada sosok tersembunyi si Gabe, adik Rafe. Sayangnya Imogen nggak tau kalau itu Rafe.

Sumpah. Rafe di sini digambarkan jadi terlalu hot menurut gue. Imogen memang sejak awal digambarkan sangat cantik dan sensual.

Kekurangan buku ini adalah bagian akhirnya. Tiba-tiba saja Imogen sudah tahu kalau yang selama ini bercinta dengannya itu adalah si Rafe dan bukannya Gabe. Bagian penjelasan di situ kurang.

Seperti biasa, Eloisa James selalu tidak fokus dalam sudut pandang karakternya dan banyak loncat-loncat. Tapi sudahlah. Kebetulan gue cukup penasaran dengan si Gillian sih jadi bisa ditolerir. Walau menurut pendapat gue, cerita sampingan itu agak merusak hubungan tokoh utama sih.

Empat bintang.

Dreamer is planning to stay at home next week despite of the class... Lazy...


:)

No comments:

Post a Comment