Thursday 19 December 2013

Forever Mine


Judul : Forever Mine
Penulis : Cherry Zhang
Tebal : 304 halaman
Penerbit : Gradien Mediatama

Sebelum berangkat ke Sydney, Livvy sudah berjanji ia tidak akan membiarkan dirinya terlibat dalam hubungan asmara. Tujuannya hanya satu: mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya demi membantu biaya pengobatan ibunya. Namun, saat ia lengah, seorang pria dengan sepasang mata emas, telah menyihirnya ke dalam cinta.

Xander Clayton, pria kaya asal Amerika itu, mendekati Livvy dengan memendam prasangka. Namun, kewaspadaannya hancur saat ia menemukan sosok yang lembut dan manis. Livvy tidak seperti pemburu harta, dan Xander yakin Livvy sepolos yang ditunjukkannya. Sampai akhirnya ia menyadari bahwa selama ini gadis itu telah berbohong.

Review:
Pada dasarnya sih ini novel harlequin Indonesia. Tokoh utama yang digambarkan sempurna, karakter-karakter yang stereotipikal, adegan-adegan salah paham yang standar, dan mengandung kadar "keju" yang lumayan tinggi. Yah, saya suka sih soalnya novel-novel harlequin itu nostalgia buat saya. Perkenalan saya dengan novel dewasa itu kan dari harlequin. Jadi, saya itu antara suka dan tidak suka dengan cerita model begini. Suka karena seperti kembali ke masa lalu, Nggak suka karena tokoh-tokohnya nggak masuk akal dan nggak bisa bikin saya simpati.

Saya tertarik dengan buku ini  karena membaca review dari satu blog buku. Di situ disebutkan soal balas dendam dan banyak salah pahamnya. Wah, tipe saya banget tuh. Saya pun langsung memutuskan untuk membeli bukunya. 

Sayangnya, ceritanya tidak sedalam itu. Saya suka sih dengan salah pahamnya. Tapi kalau dipikir-pikir lagi tokoh utamanya kok bodoh banget. Apalagi si Alex. Kalau dia jujur soal perasaannya dan bukan marah-marah nggak jelas, Livvy nggak bakal salah paham. Tapi si Livvy juga bodoh karena nggak bisa baca arti dari sikap Alex ke dia. Ah, dasar tipikal harlequin banget deh. Kalau nggak begitu, cerita ini sudah selesai dalam 100 halaman. Terus banyak kata yang diulang-ulang, terutama bagian analisis perasaan Livvy ke Alex yang hampir selalu sama intinya. Agak annoying sih itu. 

Dialog kejunya boleh deh buat hiburan. Seperti biasa, saya itu punya selera humor yang aneh. Menurut saya dialog keju itu bikin geli-geli dan saya pasti ketawa bacanya. Lucu gitu haha...

3/5 

No comments:

Post a Comment