Thursday 8 May 2014

Magic Study


Judul : Magic Study (Study #2)
Penulis : Maria V. Snyder
Tebal : 448 halaman
Penerbit : Mira

You know your life is bad when you miss your days as a poison taster...

With her greatest enemy dead, and on her way to be reunited with the family she'd been stolen from long ago, Yelena should be pleased. But though she has gained her freedom, she can't help feeling isolated in Sitia. Her Ixian background has changed her in many ways—and her newfound friends and relatives don't think it's for the better...

Despite the turmoil, she's eager to start her magic training—especially as she's been given one year to harness her power or be put to death. But her plans take a radical turn when she becomes involved with a plot to reclaim Ixia's throne for a lost prince—and gets entangled in powerful rivalries with her fellow magicians.

If that wasn't bad enough, it appears her brother would love to see her dead. Luckily, Yelena has some old friends to help her with all her new enemies...


Review:
Cerita novel ini beda banget dari buku pertamanya. Tokohnya masih sama. Yelena yang dulunya seorang pencicip racun sekarang mencari jati dirinya di Sitia sebagai seorang penyihir. Sayangnya, masih banyak misteri yang belum terkuak di balik kekuatan sihirnya.

Saya merasa seperti masuk ke dunia baru sepenuhnya saat Yelena mengunjungi Sitia, negara selatan. Tidak seperti Ixia yang dibagi ke dalam distrik-distrik militer, Sitia membagi lahannya sesuai daerah klan-klan. Nama klannya sungguh unik dan mereka memiliki pekerjaan berbeda-beda. Yelena berasal dari klan Zaltana yang ternyata senang hidup di antara pepohonan, bergelantungan di sepanjang dahannya, dan membuat rumah di balik rimbun dedaunan. Namun saat Yelena tiba di sana dan bertemu orang tuanya, ia merasa tidak mengenal mereka. Seakan memori masa lalunya kosong dan hilang di Ixia. Ditambah lagi, kakak laki-lakinya yang bernama Leif membencinya. 

Cerita semakin menarik saat Yelena mengunjungi The Magician Keep. Ini semacam sekolah sihir Hogwarts. Anak-anak yang memiliki bakat akan dipanggil untuk sekolah di sana selama empat tahun. Kalau mereka beruntung lulus dalam tes tersulit, mereka akan menjadi Master Magician dan mendapat tempat kehormatan di salah satu gedung sekolah itu. Hanya ada empat Master Magician saat itu. Salah satunya, The First Magician bernama Rose Featherstone spontan tidak menyukai Yelena karena mencurigai kalau Yelena adalah mata-mata Ixia. Apalagi setelah Yelena berhasil menangkal ilmu pembaca pikiran Rose.

Kemampuan sihir misterius Yelena membuat The Fourth Magician, Iris Jewelrose menjadikannya Apprentice. Selama pelatihannya, ia berkenalan dengan sepupu raja yang dibunuh dulu juga terjebak dalam intrik pembunuhan sadis gadis-gadis muda. 

Novel ini murni tentang petualangan. Menegangkan dan bikin jijik karena penjahatnya kejam sekali. Memperkosa, memperbudak, membunuh... Hoeekkk... Saya suka hubungan Yelena dengan kudanya yang bernama Kiki. Pokoknya lucu banget bahasa kuda itu. Belum lagi kemampuan sihir Yelena yang sangat unik dan belum pernah saya temukan dalam novel manapun. Pernah dengar sih, tapi kurang jelas gitu.

Sebenarnya bagian awalnya lebih menarik karena saya bisa menemukan dunia baru yang keren sekali. Rumah-rumah Zaltana, sistem pendidikan di The Keep, profesi ayah dan ibu Yelena, perkenalan dengan kuda-kuda, mengunjungi pasar tradisional Sitia, dan sesi belajar dengan Iris... Saya anehnya lebih suka itu dibanding pengejaran penjahatnya yang bikin jijik itu. Ugh... Valek yang menjadi tokoh utama di buku pertama baru muncul dia seperempat bagian akhir buku ini. Yah, saya sih tidak terlalu mempedulikan romance-nya. Saya lebih suka fantasinya, jadi tidak masalah. Lagipula si Valek kok jadi lebih cerewet yah? Apa cuma perasaan saya doang? Terus si Valek selalu manggil Yelena dengan panggilan "love", tidak pernah manggil namanya. Tapi tetap saja dia keren karena saya suka Valek lebih ke profesinya sebagai assassin hehe...

Seru banget, lebih dari buku pertamanya. 

5/5

No comments:

Post a Comment