Tuesday 6 October 2015

Where Dreams Begin


Judul : Where Dreams Begin
Penulis : Lisa Kleypas
Tebal : 468 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Zachary Bronson telah berhasil mendapatkan kekayaan dan kekuasaan yang luar biasa, namun seisi London tahu dia berasal dari kalangan rendah, bukan pria terhormat. Zahchary memerlukan istri untuk menaikkan derajatnya di masyarakat - dan menemaninya di hidupnya. Dan sebuah ciuman menarik serta tak terduga dari Lady Holly Taylor membangunkan kebutuhan kuat dalam dirinya.

Holly adalah wanita terhormat yang sangat mematuhi tata krama masyarakat, sangat berbeda dengan Zachary. Namun Zachary memberikan tawaran menarik baginya, yang bisa menolong masa depan putrinya. Sayangnya, tawaran itu membuat status Holly dalam masyarakat terancam. Haruskah ia mengabaikan masa tawaran yang berawal dari ciuman terlarang... atau mempertaruhkan segalanya untuk mengikuti hatinya ke tempat yang menjadi awal mula mimpi?
 

Review:
Seperti biasa, konflik yang diciptakan Lisa Kleypas selalu menarik. Seorang janda yang masih berduka atas kematian suaminya dikejutkan oleh sebuah ciuman curian dari orang asing di sebuah pesta.

Zachary Bronson terkenal sebagai orang yang jago berbisnis. Nalurinya yang tajam membuatnya menjadi salah satu pria terkaya di London. Tapi dia tidak punya gelar. Sebesar apapun kekayaannya, ia tidak akan pernah bisa membeli rasa hormat dari kalangan bangsawan. 

Zachary dan Holly bertemu di sebuah pesta. Holly masuk ke sebuah ruangan yang gelap dan langsung dicium oleh pria itu. Zachary salah mengira Holly sebagai wanita yang ditunggunya. Tapi ciuman itu membuat Zachary menginginkan lebih. Jadi, ia merancang sebuah rencana yang terlihat terhormat. Ia mengetahui kesulitan keuangan Holly yang hanya mendapatkan warisan kecil dari mendiang suaminya. Ia pun mengajukan tawaran pekerjaan. Ia ingin Holly mengajarkan tata krama bangsawan padanya dan adiknya. Sementara itu, Holly digaji besar dan bahkan boleh tinggal di rumahnya bersama putrinya.

Salah satu kelebihan Lisa Kleypas adalah caranya menunjukkan rasa sayang di antara dua tokoh utamanya dari gestur-gestur kecil. Saya selalu bisa merasakan chemistry tokoh utamanya dari kejadian-kejadian sederhana. Itulah yang membuat dia menjadi penulis favorit saya. Di buku ini, keahliannya itu kembali terlihat. Saya sangat menikmati percakapan dan diskusi tenang di antara Zachary dan Holly. Saya suka hubungan pertemanan mereka yang dewasa. Perlahan, hubungan itu berubah menjadi lebih. Dan semuanya pas. Manis, menggemaskan, agak sedih juga karena ada mendiang suami Holly yang masih mengganjal di antara mereka. Saya bahkan suka dengan putri Holly yang suka mengumpulkan kancing. 

Saya suka buku ini. Kekurangannya cuma satu. Buku ini bukan serian, jadi terlalu singkat. Hehe...

4/5 

No comments:

Post a Comment